Skip to main content
Berita Utama

Budayawan “Bimaku Tanahku” Berkunjung ke BNNK Bima, Bahas Dampak Narkoba pada Pelestarian Budaya

Dibaca: 0 Oleh 16 Apr 2025Tidak ada komentar
Budayawan “Bimaku Tanahku” Berkunjung ke BNNK Bima, Bahas Dampak Narkoba pada Pelestarian Budaya
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

BNNK Bima, Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bima, Fery Priyanto, S.Sos., MM, menerima kunjungan dari kelompok pengamat dan budayawan “Bimaku Tanahku” pada Rabu (16/4/2025). Kunjungan ini merupakan bentuk keprihatinan mendalam atas terkikisnya nilai-nilai budaya Bima akibat maraknya peredaran narkotika, yang mengancam kelestarian adat dan tradisi lokal.

Dalam diskusinya, “Bimaku Tanahku” menyoroti bagaimana narkoba telah memengaruhi generasi muda Bima, terutama pengguna sabu-sabu, yang berdampak pada degradasi fisik, mental, dan moral. Mereka mengungkapkan kegelisahan melalui pepatah tradisional:

“Mpinga fiko aina wali mpinga ade, Mbuda mada aina wali mbuda ade, Mbei ra tei ade aina ngina ma dabae.”

(Jika bukan kita yang menjaga, siapa lagi? Jika bukan sekarang, kapan lagi?)

Budayawan ini menegaskan bahwa generasi Bima saat ini sedang diuji dengan “perbudakan sabu-sabu”, dan peran “Matua” (orang tua/figur bijak) sangat dibutuhkan untuk membimbing mereka keluar dari jerat narkoba.

Fery Priyanto menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan bahwa BNNK Bima akan memperkuat kolaborasi dengan para budayawan, sejalan dengan Strategi Tematik dan Ikonik BNN RI. “Kami akan libatkan nilai-nilai kearifan lokal seperti Sakaka Rasa (kebersamaan), Kacoi Angi (kepedulian), dan Tei Angi (kejujuran) dalam program P4GN,”ujarnya.

Tujuannya adalah menciptakan Bima Bersinar (Bersih Narkoba) dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh adat, pemuda, dan lembaga budaya.

“Bimaku Tanahku” mengajak seluruh masyarakat untuk:

1. Tolak kehadiran bandar narkoba di lingkungan sekitar.

2. Laporkan setiap peredaran gelap kepada pihak berwajib.

3. Kembalikan nilai-nilai Dou Mbojo melalui pendidikan karakter berbasis budaya.

“Ini adalah jihad kita bersama. Jika bukan kita yang melawan, siapa lagi?” tegas perwakilan kelompok.

BNNK Bima berencana menggelar kampanye anti-narkoba berbasis budaya seperti:

– Diskusi adat (*Mbolo Kampo*) tentang bahaya narkoba.

– Integrasi pesan P4GN dalam kegiatan kesenian dan tradisi.

– Pelibatan karang taruna, tokoh agama, dan lembaga adat dalam pengawasan lingkungan.

“Kami tidak boleh menyerah. Masa depan Dana Mbojo ada di tangan kita,” pungkas Fery Priyanto.  (wahyu)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel